November 30, 2012

Uji Publik Kurikulum 2013 Digelar Tiga Hari



Penulis : Ester Lince Napitupulu | Kamis, 29 November 2012 | 20:42 WIB
Dibaca: 778
|
Share:
 
JAKARTA, KOMPAS.com- Uji publik pengembangan kurikulum 2013 yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang dimulai di Jakarta, Kamis (29/11/2012) malam ini, mengundang 383 orang dari berbagai unsur.
Pada pembukaan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh memberi pengarahan dan presentasi kurikulum 2013. Mereka yang dilibatkan dalam uji publik yang berlangsung hingga 1 Desember nanti yakni anggota Komisi X DPR, nara sumber Wakil Presiden, Kemendikbud, Kementerian Agama, perguruan tinggi, unsur perwakilan agama, himpunan profesi, kepala dinas pendidikan provinsi, kopta/kabupaten, tim pengembang kurikulum, satuan pendidikan, serta unsur lain yang relevan.
Khairil Anwar Notodiputro, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud, mengatakan, konsep pengembangan kurikulum pada tingkat nasional dilakukan dengan menyusun kurikulum, panduan pelaksanaan kurikulum, dan pembelajaran, serta model teks buku pelajaran.
Uji publik tersebut bertujuan untuk mengomunikasikan prosedur dan hasil pengembangan kurikulum 2013, mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan pendidikan nasional dari berbagai lapisan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, untuk menyempurnakan dokumen kurikulum 2013 berdasarkan hasil masukan dari uji publik. Juga untuk memetakan dukungan publik terhadap pengembangan kurikulum 2013.

Editor :
Marcus Suprihadi

November 29, 2012

Bahasa Inggris Dihapus, Lembaga Pendidikan Senang, Kok Bisa?

Bahasa Inggris Dihapus, Lembaga Pendidikan Senang, Kok Bisa? 
 Senin, 05 November 2012, 19:12 WIB 
 
Pengacara insinyur Inggris meminta pengadilan membuka kamus bahasa Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana meniadakan mata pelajaran Bahasa Inggris untuk kurikulum Sekolah Dasar (SD). Rencana itu  disambut baik oleh para pengelola dan staf di tempat kursus Bahasa Inggris, meski mereka mengatakan langkah itu tidaklah tepat.

Salah satunya adalah Lembaga Pendidikan Indonesia Amerika (LPIA) di Jalan Margonda, Depok. Menurut kordinator Bahasa Inggris LPIA, Putu Widiasastra, penghapusan pelajaran Bahasa Inggris memang tidak tepat karena anak-anak perlu mempelajari bahasa dunia ini sejak dini. Selain itu, Bahasa Inggris sudah menjadi kebutuhan bagi siswa, bahkan untuk siswa sekolah dasar.

"Sebagai pengajar, penghapusan Bahasa Inggris untuk siswa SD itu disayangkan," ungkapnya.

Meskipun begitu, ia juga mengaku menyambut dengan baik apabila wacana tersebut memang dilaksanakan. Pasalnya, jika wacana tersebut memang dilaksanakan, maka akan mempengaruhi jumlah siswa yang mendaftar di lembaga tersebut yang dinilai akan semakin meningkat.

Sastra mengakui, dihapusnya mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar akan berdampak pada banyaknya siswa yang akan belajar di lembaga pendidikan Bahasa Inggris. Menuru dia itu dikarenakan orang tua siswa sudah menyadari pentingnya pembelajaran Bahasa Inggris sejak dini.

"Kalau sebagai pengajar di lembaga, saya menyambut dengan baik karena siswa yang mendaftar kemungkinan lebih banyak meskipun jumlahnya tidak akan drastis," kata Sastra.

Ia menambahkan pentingnya Bahasa Inggris bagi siswa untuk dipelajari karena pelajaran ini merupakan bahasa internasional. "Jika ingin maju, Bahasa Inggris penting untuk dipelajari," tambahnya. 

Sementara itu, Ryan, siswa kelas lima sekolah dasar, mengaku meskipun ia sudah mendapatkan pelajaran Bahasa Inggris di sekolahnya, ia juga masih mengikuti kursus privat Bahasa Inggris. "Saya juga belajar les bahasa Inggris di rumah, disuruh mama," katanya.

Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari
Reporter: Dessy Suciati Saputri
 

Modul untuk instalasi PC

klik disini untuk mengunduh file

Modul tentang berbagai permasalahan dan perbaikan PC

klik disini untuk mengunduh file

November 28, 2012


References Pendidikan.Network ini dimaksudkan untuk merangkum references yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang terjadi dan untuk menyajikan sumber umum serta jaringan komunikasi forum bagi administrator sekolah, para pendidik dan para peminat lainnya. [Informasi Langganan Baru]

Mengapa kami membuat situs References? Karena dua tahun yang lalu banyak sekali link ke reference yang kami menggunakan di Pendidikan Network menjadi mati oleh karena sumber-sumbernya mengganti / mengupdate websitenya (misalnya surat kabar). Jadi kami terpaksa membuat situs 'holding' reference-reference.
Dua hal yang kami anggap sangat penting untuk meningkatkan masa depan kita yaitu:
1. Kebiasaan Membaca. Coba membaca 2 artikel setiap hari dari Media Indonesia News and Views:
Media Indonesia News and Views

Kompas.Com
Kompas.Com

Republika Online
Republika Online

Suara Pembaruan
Suara Pembaruan

dan Harian Komentar
Harian Komentar

2. Bahasa Inggris. Kalau membaca 2 artikel dari Jakarta Post setiap hari pasti ada kemajuan.
TheJakartaPost.Com

Berani - Koran anak-anak
Berani - Koran anak-anak



Berita Local
Analisa Online
Antara
Bali Post
Banjarmasin Post
Berita Sore
Detik.com
Duta Masyarakat
Gatra
Indoexchange
Intisari
Jakarta Post
Jawa Pos Daily News
Kabar Indonesia
Kabar Irian News
Kedaulatan Rakyat
Kompas
Media Indonesia Daily
IndoMedia
Republika Online
Suara Pembaruan
Tempo Interactive
Berita Teknologi
E-Pendidikan - Teknologi & Pendidikan
CyberPasar - Supplier2 Produk Teknologi
Majalah E-Indonesia Online
Majalah CHIP Online
Majalah BISKOM
Majalah Info Komputer Online
E-Majalah Indonesia
Berita Internasional
BBC: Asia Pacific
CNN Asia
The Economist: Indonesia
Foreign Policy in Focus
Guardian Unlimited: Indonesia
International Herald Tribune: Asia Pacific
L.A. Times
New York Times: Asia
Time: Asia
UN News Centre
Washington Post: Indonesia
Christian Science Monitor
Yahoo News: Global


Mencari Data & Informasi Pendidikan


Artikel-Artikel Pendidikan

Database Supplier Teknologi


HelpLine Perempuan Indonesia


Opini - Pendidikan.Net